Ilustrasi |
Berdiam diri di rumah adalah hal yang paling membosankan bagi saya. Tapi apa hendak di kata, malam ini langit di desa saya sedang tidak bersahabat, ia sedang sedih, dan ini memaksa saya untuk berdiam diri di rumah. Jika sudah begini, menonton adalah hiburan alternatif yang biasa saya pilih untuk menghilangkan kegalauan dan kesuntukan yang melanda batin. Remote di tangan, channel demi channel terus bergantian, mencari siaran yang pas untuk di nikmati. Awal-awal, YKS dan Haji Muhidin "sempat" bergantian menghiasi layar TV. Akan tetapi, kedua siaran ini kalah saing dengan OVJ yang memang telah lama menjadi dambaan hati. 15 menit berlalu, ternyata siaran ini tidak selucu 2 tahun yang lalu, mungkin karena lawakannya sudah dapat saya tebak, ini membuat saya semakin merasa bad mood dan memutuskan untuk mematikan TV dan beralih dengan menjelajah dunia maya. Masih dengan tujuan yang sama, yaitu menghilangkan kegalauan dan kesuntukan batin, bermacam aktifitas saya lakukan di dunia maya. Mulai dari membuka Facebook dengan aktifitas update status, chatting gangguin awewek, koman-komen status orang, membuka Twitter dengan aktifitas follow membuat tweet, retweet, reply dan entah apa-apa (aleh peu-peu, aceh.red) segala macam aktifitas di dunia maya yang tidak bermanfaat. Tahu tidak bermanfaat, tetapi itu-itu saja yang terus menerus saya lakukan. Kalau kata orang tua dulu, persis "Lagee manoek kenoeng ta'eun", apa hubungannya ? pikirkan sendiri.
Kalau boleh jujur, sebenarnya, semula saya tidak berniat untuk menulis tulisan ini, hingga "akan" saya baca sebuah kalimat yang "masih" dalam pikiran saya untuk saya tuangkan sebagai sebuah status untuk akun facebook saya yang "akan" saya update beberapa jam kedepan yaitu "Membacalah, karena menulis tidak semudah membaca. Menulislah, karena sejarah dapat di kenang, ilmu dapat di wariskan karena adanya peninggalan dalam bentuk tulisan. Dan hargailah setiap tulisan walau itu hanya sebuah titik". Tulisan ini memang sangat tidak nyambung. mengapa ?, "karena menulis itu tidaklah semudah membaca". makanya, tulisan ini sangat tidak nyambung dan sangatlah amburadul. Oleh karena itu, Baca, boleh. Protes, jangan !
Kalau boleh jujur, sebenarnya, semula saya tidak berniat untuk menulis tulisan ini, hingga "akan" saya baca sebuah kalimat yang "masih" dalam pikiran saya untuk saya tuangkan sebagai sebuah status untuk akun facebook saya yang "akan" saya update beberapa jam kedepan yaitu "Membacalah, karena menulis tidak semudah membaca. Menulislah, karena sejarah dapat di kenang, ilmu dapat di wariskan karena adanya peninggalan dalam bentuk tulisan. Dan hargailah setiap tulisan walau itu hanya sebuah titik". Tulisan ini memang sangat tidak nyambung. mengapa ?, "karena menulis itu tidaklah semudah membaca". makanya, tulisan ini sangat tidak nyambung dan sangatlah amburadul. Oleh karena itu, Baca, boleh. Protes, jangan !
nyoe harus follow back sigoe...http://sejarahtradingku.blogspot.com/
BalasHapus